Rochmantic's Story

We are currently working on an awesome new site, won't be long!

  • 00

    days

  • 00

    hours

  • 00

    minutes

  • 00

    seconds

Sign up here to be one of the first to know when it's ready.

Minggu, April 25

Sopir Taksi Muslim dan Nenek yang Kehilangan Uangnya


Ia menempuh ribuan mil hanya untuk mengembalikan uang nenek yang tak dikenalnya. Kejadian itu terjadi di malam Natal Desember 2009 lalu. Mukul Asaduzzaman , berusia 28 tahun berasal dari Bangsladesh.
Dia berada di New York karena menjalani studi sebagai mahasiswa pasca-sarjana fakultas kedokteran di Queens. Ia bekerja sebagai sebagai sopir taksi untuk meringankan biaya hidupnya yang sangat mahal. Pada malam itu, seorang nenek yang berasal dari Italia masuk ke taksinya.  Ia meminta diantar ke Long Island untuk bertemu kerabatnya. Lalu Asaduzzaman segera mambawa taksinya ke tempat yang dituju.

Setelah tiba ditempat yang dituju, nenek itupun turun. Asaduzzaman lalu kembali pulang ke tempat nya berasal. Ketika tiba,betapa terkejutnya Asaduzzaman yang menemukan ada uang tergeletak di krsi belakang mobilnya. Jumlahnya? Banyak sekali $10.000 tunai. Bila dijumlahkan dalam rupiah mencapai kurang lebih 100 juta!
Tanpa pikir panjang Asaduzzaman pun kembali memutar taksinya menuju ke tempat dimana ia menurunkan nenek Italia tadi. Namun ia tidak ingat dimana ia menurunkan nenek italia tersebut.

Setelah mencari selama 3 malam berturut-turut, ia menunggu di luar sebuah rumah kosong yang ia pikir merupakan rumah kerabat nenek Italia itu. Tak lama kemudian ia akhirnya bertemu dengan nenek yang dicarinya itu. Nenek itu bernama Felicia Lettieri. Betapa bahagianya Lettieri yang menemukan kembali uangnya yang hilang. Ia tak menyangka jika Asaduzzaman akan mengembalikan uangnya.

“Saat itu begitu indah, begitu baik,” ujar Lettieri, 72 tahun. Ia sangat beterima kasih kepada Asaduzzaman.

Tanggapan Asaduzzaman? “Ketika saya berumur 5 tahun, ibu saya mengatakan pada saya, Jujur, dan bekerja keraslah dan kamu akan mendapatkan rejekimu sendiri.”

Amerika pun heboh karena sampai saat ini kejadian itu masih dibicarakan dan juga karena Asaduzzaman menolak untuk menerima imbalan uang dari Lettieri. Media-media AS memberitakannya secara eksklusif.
Yang berikutnya karena ia adalah seorang Muslim. Dan mungkin, itulah potret Muslim yang tidak pernah mau dilihat oleh Amerika yang selalu menganggap “teroris” kepada orang-orang Islam.


Oleh Ust. Hamim Thohari Birkh

Diberdayakan oleh Blogger.

Teman Blogku

Labels

Bencana (1) Curhat (5) Edukasi (1) Funny (2) Home (1) Jobs (1) Lifestyle (2) Ngelaba (1) Playlist (4) Romantics (1) Tokoh (2) Umum (4)

Teman Berdendang

About

Blog Archive

Blogger news

Select a text on the page and get translation from Google Translate!

Free translator

Flickr

Ewy!