Setelah beberapa bulan bersama satu kelas. Lima remaja sekolah menegah pertama, sepakat membentuk sebuah band. Bayu, Dwi, Feri, Iwan, dan Niko. Mereka memiliki hobi dan minat yang sejalan dalam bermain alat musik. Namun sayang, mereka masih berebut alat ketika memulai latihan pertama di sebuah studio. Ternyata lima remaja itu berebut posisi menjadi gitaris. Namun tidak mungkin juga, jika sebuah band bermain gitar semua. Walhasil setelah berusaha keras banting tulang disertai tenaga dalam, latihan itu menghasilkan format yang lumayan,hahaha. Dwi dan Iwan menempati posisi gitaris, Feri di bass, Niko pada drum, dan Bayu sebagai vokalis. Setelah keluar dari studio itu mereka sepakat memberi nama band mereka MGS. Sehingga mereka tidak kebingungan lagi jika mau latihan ditanya “Nama bandnya apa mas?”
Seminggu kemudian mereka melanjutkan latihan mereka yang kedua. Karena studio langganan mereka sedang laris. Jadi banyak sekali band yang latihan di tempat itu. Tetapi dengan sabar, mereka tetap menanti. Jreng…Jreng…Jreng… Akhirnya giliran mereka pun tiba. Mereka kemudian memasuki studio dan bersiap-siap latihan. Saat itu tanpa sengaja dan kebetulan saja, Iwan berpapasan dengan Angga. Angga merupakan sepupu Iwan, namun Iwan lebih tua dari Angga. Dia ternyata latihan sebelum MGS. Karena Angga penasaran dengan band MGS Iwan. Dia ingin melihat latihan anak-anak MGS.
Namun apa yang terjadi? MGS kembali berebut posisi lagi. Karena dengan format seminggu yang lalu di rasa belum menemukan feel yang sejalan. Suara Bayu terlalu mengguncang studio, sehingga dia merasa kurang nyaman di posisi vokalis. Lalu, karena tak ada yang mengisi posisi vokalis. Iwan dengan terpaksa terdepak dari posisi gitar dua dan mengisi posisi vokalis. Kala itu di studio itu terdapat keyboard. Sehingga Dwi yang gemar bermain keyboard, iseng-iseng memainkannya. Permainan keyboard Dwi, membuat yang lain membujuknya untuk menempati posisi keyboardis. Mengetahui posisi gitaris satu kosong, dengan semangat empat lima, Niko beranjak dari posisi drum menuju gitaris. Setelah siap latihan, MGS dibingungkan. Karena terdapat “bangku kosong” di dalam studio, yaitu posisi drum. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Seolah-olah menanyakan pertanyaan yang sama “yang nge-drum siapa?”.
Iwan lalu teringat, sepupunya mahir memainkan drum. Seperti mendapat wangsit, Iwan dengan menggebu-gebu membujuk teman-temannya agar Angga diberi kesempatan menjadi drum additional. Setelah berunding cukup lama. Akhirnya MGS sepakat mengiyakan. Lalu Iwan berbicara kepada Angga tentang rencananya. Angga pun setuju, untuk mengisi sementara posisi drum. Lalu mereka melanjutkan latihan bersama Angga.
Angga merasa enjoy nge-band bareng MGS. Lalu ia mengutarakan keinginanya join kepada Iwan. Iwan yang mendengar hal itu langsung bertanya pada anak-anak MGS lainnya. Akhirnya mereka sepakat menempatkan Angga pada posisi drummer.
Setelah itu, mereka semakin rutin melakukan latihan. Posisi ini makin lama makin menunjukan feel yang sama. Mereka semakin enjoy menikmati bermusik bersama. Berbagai festival dan parade band mulai mereka ikuti. Hasil kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil. Mereka berhasil memperoleh Juara II Festival Band. Dan saat festival Mr.B, MGS berhasil meraih Juara Favorit. Lalu seiring berjalannya waktu, nama MGS dirasa kurang memberi makna. Setelah menyaring dan mencari kata-kata yang mempunyai makna. Akhirnya MGS sepakat diubah menjadi NEGHA. Yang artinya adalah kesatuan, diambil dari bahasa Korea. Dengan filosofi, enam pemuda yang menyatukan hobi dan minat mereka di bidang musik. Sampai saat ini NEGHA telah menghasilkan empat buah lagu dan 2 remake :
1.Pujaanku ( Free Download )
2.Pergi
3.Dan Biarkan ( Free Download )
4.Pergi (New Version) ( Free Download )
5.Akhiri Semua
6.Pujaanku (New Version)
KEEP SPIRIT NEGHAKU NEGHASYZER !!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar