Kita saling mengenal diawali dengan sebuah senyuman. Senyuman yang kurasa takkan pernah kulupakan. Hingga kini senyum itu masih terlihat jelas dari curahan rasa bahagia dirimu, saat kau ada dan habiskan waktu bersamaku. Kehadiranmu sepertinya yang selalu aku nanti. Setiap kisah yang terucap dari bibir indahmu, seakan-akan mengisi lembaran kertas putih kosong dalam diary kehidupanku. Sampai akhirnya aku cukup mengenal siapakah dirimu.
Kau hadir ketika aku sedang tertatih menahan luka dalam kesedihan. Sejenak aku mampu melupakan semua itu ketika kau mulai menyapaku. Kau terlihat berbeda dari yang lain. Saat kau memanggil namaku, nada yang terucap seakan mengisyaratkan aku untuk turut tersenyum bahagia denganmu.
Masih teringat dalam pikirku. Saat hujan turun perlahan,
dan semua percikan air terasa begitu lembut. Kau bertanya padaku.
dan semua percikan air terasa begitu lembut. Kau bertanya padaku.
"Jika hujan akan selamanya seperti ini, apa yang akan kau lakukan?" suaranya membuat mataku tak berkedip melihat gerakan bibir manisnya.
"Aku ingin menikmatinya bersamamu.." aku terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulutku saat itu.










widih curhat :p
BalasHapushayo.. menikmati apa, wan?
hahaha